Titik Sinyal Tanpa Koma
Penulis : Ahmad Mujadi
Editor : Zainullah
Desain Cover : Nur Syarif
Tata Letak : Nisa
Ukuran : Hal 278, Uk: 14,82 x 20,99 cm
Setelah menerima ijazah sarjana. Rasanya, campuran antara lega, bangga, dan sedikit cemas menyelimuti hati. Sebuah babak baru dimulai—babak yang penuh harapan dan tantangan.
Menjadi seorang guru muda mengabdi di sebuah desa terpencil, di Katingan, Kalimantan Tengah. Perjalanannya menuju tempat mengabdi bukan hal ringan—puluhan kilometer jalan rusak, lumpur, bebatuan, hingga perjalanan sungai berbahaya yang menantang maut. Setiap langkahnya seperti menembus batas antara dunia modern dan alam liar.
Di tengah keterbatasan—dihadapkan pada kejutan budaya, bahasa yang tak dimengerti, hingga sambutan adat yang penuh makna.
Meski penuh semangat, idealismenya mulai terguncang saat birokrasi yang rumit dan kaku tak sejalan dengan realitas di lapangan. Ia berjuang bukan hanya mengajar, tapi juga memahami, menerima, dan bertahan.
Kesibukan tanpa henti, makan yang tak teratur, dan perasaan yang campur aduk membelit hati—semua menumpuk menjadi beban tak terlihat. Suasana hati yang kacau, dipadukan dengan cuaca yang tak menentu; terik membakar siang hari, lalu hujan deras mengguyur malam yang dingin. Dalam pergulatan itu, tubuh Zen akhirnya tak mampu bertahan, tumbang oleh tekanan yang terus membebani jiwa dan raga. Sebuah kisah tentang perjuangan menghadapi tekanan hidup, mencari keseimbangan, dan arti cinta yang sejati serta harapan yang mampu membawa perubahan untuk pendidikan yang lebih baik di desa tempatnya mengabdi.
Diskusi